Teori mimesis dan teori significant form
Nama : Dilan Fahrezi
Kelas : R3L
Npm : 202246500859
Mata kuliah : Filsafat seni
Dosen pengampu : Dr. Sn. Angga kusuma dawami M. Sn
MENGANALISIS 3 KARYA MENGGUNAKAN TEORI MIMESIS DAN SIGNIFICANT FORM
1. In every leaf's falls, there's a lesson on letting go
Karya ini menceritakan seorang perempuan yang sedang berjalan dengan anggunnya menggunakan gaun berwarna oren yang tertiup oleh angin, dia berjalan dengan senangnya dengan ceriannya seakan tidak memiliki masalah, di tambah dengan background yang berwarna seakan perempuan itu di restui oleh alam.
Jika dilihat dari Teori Memesis menurut Aritoteles, karya tersebut mempresentasikan seorang perempuan yang sedang berjalan menggunakan gaun dengan senang dan cerianya. Karya ini bisa di sebut seni, karena seniman tersebut mempresentasikan kehidupan nyatanya kembali kedalam karyanya dengan imajinasinya.
Jika dilihat dari Teori Significant Form, karya yang dibuat seniman tersebut beraliran realism yang dimana dari bentuk perempuan dan elemen disikitarnya. Karya tersebut memiliki emosi estetis berupa kesenangan dan kecerian. Dengan penggambaran suasana yang cerah yang menambah kesan ceria yang ada pada lukisan tersebut.
2. Oval Office Shenaningans
Di Ruang Oval yang sunyi, tanpa ada orang yang mengintip, Biden dan Trump terlibat dalam hubungan rahasia yang lucu. Kuda-kudaan berkeliling ruangan, tawa di udara, Dalam persatuan tak terduga ini, politik mereka berani berani. Perbedaan masa lalu dikesampingkan, mereka berbagi kegembiraan sesaat, Di sekitar ruang bersejarah, sesantai mungkin. Di ruang suci tempat pengambilan keputusan dipertimbangkan, Mereka menemukan persahabatan, hari yang lebih cerah dan ringan. Bahu-membahu, mereka melintasi ruang angkasa, Dalam kejar-kejaran yang menyenangkan ini, kekuatan menemukan tempat yang berbeda. Tidak ada politik, hanya tawa yang menggema di seluruh aula. Dalam kekacauan ini, persatuan tetap tegak. Melalui Ruang Oval, tawa mereka terdengar. Dalam persahabatan tak terduga ini, ikatan baru muncul. Istirahat sesaat dari beban yang mereka tanggung, Dalam kehebohan Ruang Oval, mereka menemukan suasana berbagi yang langka.
Teori mimesis : Karya tersebut dibuat oleh AI, yang mana merupakan penggambaran antara mantan presiden AS Donald Trump dan juga Presiden AS Joe Biden, dimana dibuat gambar hitam putih seolah2 seperti gambar jadul yang menambah aksen vintage pada gambar
Teori Significant Form :penggunaan aksen hitam putih juga menambah aksen vintage atau aksen jadul di dalam foto yang memberikan nuansa pada era2 tahun 90an dan juga hitam putih memberikan aksen keseriusan dalam foto
3. The egde
Karya ini menceritakan seorang wanita yang duduk di tengah kekacauan topan yang mendekat yang menghadapi kehancuran yang akan segera terjadi.
Teori Mimesis : karya tersebut merepresentasikan seorang wanita yang sedang terduduk didepan angin topan seakan tidak takut untuk menghadapi kematiannya. Karya ini bisa dikatakan sebagai seni, karena sang seniman telah merepresentasikan kembali kenyataan dalam hidup dengan hasil imajinatif sang seniman itu sendiri.
Teori Significant Form : seniman tersebut membuat karya berupa bentuk realism dari bentuk tubuh seorang wanita dan suasana disekitarnya. Karya ini memiliki emosi estetis berupa ketakutan, keberanian juga kesedihan jika saya melihatnya. Dengan penggambaran suasana dan penekanan warna yang digunakan, perasaan ini juga tergambarkan dari seorang wanita yang hanya duduk berdiam diri menatap angin topan didepannya.
Kesimpulan
Teori Mimesis berpandangan bahwa karya seni merupakan bentuk tiruan alam atau kehidupan manusia. Menurut Plato, seni adalah Imitasi. Dengan ini Plato mengatakan bahwa alam realita ini merupakan tiruan dari alam ideal. Bagi Plato, seorang seniman, khususnya pelukis merupakan penjiplak kelas dua, pelukis menjiplak dari sebuah jiplakan. Sedangkan menurut Aritoteles, "meniru" tidak sama dengan menjiplak secara mekanis. Aritoteles mengatakan, bahwa hasil mimesis sejatinya bukan imitasi, melainkan representasi (penghandiran sesuatu kembali dengan sesuatu lain yang mewakili) dalam konteks bentuk atau tindakan manusia. Dalam perkataan lain, sesungguhnya seniman tidak mengimitasi realita atau alam, melainkan menghadirkan kembalialam atau realita dengan tekanan tertentu. Kemudian menurut Clive Bell, semua pembahasan tentang seni harus bertolak dari pengalaman estetis, yaitu emosi yang khas (Emosi Estetis). Emosi estetis dibangkitkan di dalam pengamat oleh ciri-ciri khas yang ada di dalam karya seni. Significant form adalah kekhasan yang ada dalam objek (karya seni), yang membangkitkan emosi estetis pada subjek (pengamat). Clive Bell lebih banyak mengutarakan significant form sebagai wujud yang mempunyai susunan tertentu. Untuk karya diatas dapat disimpulkan, dari masing-masing karya terdapat Teori Mimesis menurut Aritoteles dan Significant form di dalamnya. Dari ketiga karya tersebut bisa disimpulkan bahwa, karya tersebut adalah karya bentuk representasi dari kehidupan nyata, namun ditambahkan pula sisi imajinatif dari sang seniman. Kemudian dari ketiga karya tersebut masing-masing terdapat Significant form yang di dalamnya memuat Emosi estetis yang sebagaimana jika kita melihat dari ketiga karya tersebut, kita merasakan suatu emosi yang berbeda-beda dari setiap karya seninya.
Komentar
Posting Komentar